Monday, May 14, 2007


PERAN PIMPINAN DALAM UNIT KERJA UNTUK SUATU PERUSAHAAN


Keberhasilan pengendalian dalam suatu unit kerja tidak terlepas dari peran serta pimpinan unit kerja dan dukungan dari bawah yang memiliki komitmen untuk ikut menjaga kestabilan kerja demi kemajuan bersama dalam suatu perusahaan.
Ulrich (1998), menyatakan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pengembangan kompetensi,kapabilitas, dan pola pikir (mindset)para karyawan yang merupakan sumber daya utama perusahaan. Peran pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan antara lain adalah sebagai motivator,dinamisator, stabilisator, inovator, agen perubahan, dan contoh perilaku.

Pimpinan Sebagai Motivator Untuk Bawahannya
Bawahan, guna mencapai kinerja yang baik dan bersinergi denga atasannya, dalam rangka kolaborasi untuk mencapai tujuan,memerlukan motivasi, dorongan, campur tangan emosional (emotional involvement), kepercayaan, bimbingan, arahan, serta pendewasaan sikap, yang semuanya ini didapatkan dari atasannya sebagai motivator.Agar dapat memotivasi maka seorang pimpinan perlu memperluas wawasannya sendiri dengan enchricment, yaitu memperkaya diri dengan berbagai masukan pengetahuan tentang motivasi, dengan membaca buku, mengikuti seminar dan diskusi, juga cara lain yang memungkinkan.

Pimpinan sebagai Dinamisator
Perusahaan yang maju mampu bergerak dinamis dalam berkompetisi dengan perusahaan lain, sementara dinamika internal dapat diwujudkan asalkan setiap pemimpin unit kerja mampu menjadikan unit kerjanya ikut berperan serta secara dinamis pula.pemimpin unit kerja harus berupaya meningkatkan dinamika kerja teknis,membina bawahan untuk menjadkan perubahan sebagai tantangan, mengadakan rotasi kerja untuk perluasan wawasan dan pola pikir, diskusi untuk dinamisasi interseksional maupun interpersonal, lomba prestasi, dll. Dengan demikian akan mempercepat kemajuan dan kematangan kerja (work maturity) sehingga jika timbul suatu masalah maka masalah itu akan dapat dengan cepat diselesaikan dan keputusanpun dapat diambil dengan segera.

Pemimpin sebagai Stabilisator
Yang dimaksud di sini adalah kondisi yag stabil, dimana di dalam unit-unit kerja itu tidak ada internal conflic, baik yang berupa konfik individual maupun konflik kelompok.
Di dalam suatu unit kerja selalu ada apa yang dinamakan informal group, yaitu sekelompok orang-orang yang memiliki visi yang sama, kebiasaan yang sama, orang-orang yang merasa mempunyai nasib yang sama atau hoby yang sama. Kelompok-kelompok ini tidak terdapat dalam struktur organisasi tetapi keberadaannya diakui dan harus mendapatkan perhatian. Apakah kelompok informal ini akan menjadi pendukung yang loyal atau menjadi oposan.Ini adalah tugas dari pemimpin yang harus menggerakkan mereka, misalnya dengan cara mengakui keberadaannya, mengupayakan agar mereka ikut membina suasana kerja yang kondusif dan stabil, melibatkan mereka dalam dinamisasi unit kerja dan dalam penyampaian aspirasi serta diskusi.

Pemimpin sebagai Tokoh Inovator
Inovasi biasanya datang dari atasan. Pemimpin memang sering dianggap selalu memiliki ide-ide cemerlang, mampu mengubah keadaan atau suasana , nasib dan hasil produk. Namun anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Ide inovasi juga dapat datang dari bawah secara bottom up, hal ini perlu direspon baik oleh pimpinan.Pemimpin sebagai inovator bukan berarti pemimpin itu harus memonopoli inovasi, tetapi justru memberi contoh bagaimana melakukan inovasi sehingga timbul ide-ide dari bawah, inovasi bottom up, yang tidak semata-mata dari atas.Cara yang seperti ini akan memberi peluang bagi para bawahan untuk menjadi lebih maju dalam berpikir, bertindak dan berkreasi.

Pemimpin sebagai Agen Perubahan
Pemimpin bertindak sebagai agen perubahan, karena di tangan pemimpin terdapat authority, kekuasaan dan kewenangan untuk mengubah sesuatu. Kekuatan ini mampu untuk menjadikan pemimpin sebagai agent of change, tokoh yang akan melakukan perubahan.Perubahan itu tentu saja bukan sekedar dengan menambah dan menghilangkan sesuatu dan membuat bingung pihak lain, tetapi merupakan perubahan yang konseptual, yang disertai dengan perhitungan dampak dan implikasinya, dan semata-mata untuk kemajuan perusahaan, bukan untuk menonjolkan kewenangan atau identitas diri. Peubahan yang didasari oleh konsepsi dan kreasi itu dilakukan dalam kerangka inovasi yang tidak pernah berhenti. Pemimpin harus memiliki kemampuan bertanggun jawab.

Pemimpin sebagai contoh Perilaku
Perilaku seorang pemimpin akan menjadi tolok ukur bagi kepemimpinannya. Seorang pemimpin akan sekaligus menjadi tokoh dan contoh bagi semua anak buahnya. Perilaku seorang pemimpin akan menjadi bahan penilaian bagi siapapun. Oleh karena itu positive attitude harus dilakukan oleh pemimpin untuk merebut simpati bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin dengan perilaku yang baik akan menghasilkan buah yang positif. Perilaku positif bagi seorang pemimpin antara lain :
1. Bersikap adil terhadap anak buahnya
2. Mempunyai moralitas kepemimpinan yang baik
3. Mau memperhatikan nasib bawahan dan nasib perusahaan
4. Mau membimbing dan mendidik anak buah untuk kemajuan
5. Berani memikul resiko dan tanggung jawab
6. Disiplin dan percaya diri
7. Tidak sombong
8. Mampu menghidupkan team working dalam unit kerja

No comments: